Saturday, February 2, 2013

Anda Puas? Kami Punah.

Apa kabar dengan pikiran? Masih kesulitan kah membedakan antara logika dengan perasaan?
Jangan khawatir kawan. Dunia memang sepertinya ditakdirkan untuk begitu. Mungkin supaya roda bisnis dan perputaran alat ekonomi berjalan seperti rencana mereka. Tanpa kita sadari banyak sekali bukti bahwa atribut yang kita kenakan sehari-hari itu adalah alat peng-iklan mereka. Coba lihat merek perangkat selulermu, merek jam tanganmu atau jenis bacaanmu. Darimana bisa kau tahu bahwa tak ada orang asing yang diam-diam memperhatikan lantas menirumu untuk membeli jenis yang sama.

Dar!

selamat kau telah sukses menjadi agen tak langsung dunia kapitalis. Dunia saling mempengaruhi khas makhluk-makhluk superior seperti kita yang merasa paling pintar.

Sempat terlintas satu pikiran bodoh di kepala saya. Bagaimana seandainya doktrin bahwa manusia itu adalah makhluk paling sempurna dihilangkan saja. Apakah langsung manusia bisa jadi lebih rendah diri dan humble dalam berinteraksi? Apakah jadinya kita langsung merasa paling tidak berarti mempunyai kehidupan di semesta?
Namun ternyata saya melupakan satu hal. Manusia memang harus punya keyakinan. Rasa percaya. Lebih bagus lagi percaya diri. Supaya apa? Supaya bisa terus menggali potensi. Yang ternyata berakar dari satu kata kerja. Belajar.

Inilah salah satu alasan kenapa saya mengakui sebagai saeorang yang percaya dengan jalan hidup satu agama samawi yang mempunyai kalimat pembuka di kitab sucinya adalah "baca".

Untuk terus bisa belajar, manusia memang sepantasnya tak cepat merasa puas. Terpuaskan terlalu cepat bisa bikin kita malah bingung kawan.

Contohnya begini.
Ada seorang anak kecil yang anggaplah masih bersekolah di kelas 3 SD misalnya. Pada suatu hari sang anak kecil itu dihadapkan dengan pertanyaan bagaimana cara membedakan antara macan dengan harimau. Maka sebisa mungkin anak kecil itu langsung penuh dengan pertanyaan bukan? karena dia masih kecil dan rak buku-buku pengetahuan masih terlalu tinggi buat digapai dengan tangannya, maka setiap saat dia bertanya kepada orang-orang yang dilihatnya lebih dewasa daripada dia. Lebih berpengetahuan daripada dia. Kenapa dia harus mencari tahu melalui orang-orang yang dianggapnya lebih tua? Karena sang anak kecil belum tahu azas bertindak sesuai umur. dia masih menganggap orang yang lebih besar dan berpenampilan tak sama dengannya adalah orang yang tahu lebih.

Aneh sekali pasti rasanya kau yang sedang duduk sendirian di sebuah tempat. lagi sibuk atau tenang sambil melihat-lihat gadget atau bacaan baru, tiba-tiba didatangi anak kecil yang bertanya "om yang ngebedain macan dengan harimau itu apa sih om?"

Dar! lagi.

Disini kau bisa mempunyai 2 kesempatan untuk menjadi apa pun. Kau bisa tiba-tiba menjadi makhluk kejam yang menganggap anak kecil itu cuma bercanda terus mengusirrnya karena telah menggangu aktifitas mengintip kegiatan sesorang lewat lini masa mu. Atau kau bisa menjadi seorang guru yang baik dengan menjelaskan perbedaan jenis klasifikasi makhluk hidup kepada sang anak kecil yang bisa jadi akan menganggap sedang bercakap-cakap dengan dewa ilmu pengetahuan.

Bayangkan bila sang anak kecil langsung merasa puas dengan jawabanmu. Langsung merasa jawaban yang keluar dari mulutmu adalah jawaban mutlak yang tak bisa dibantah. Maka sekali lagi kuucapkan selamat kepadamu karena telah berhasil melahirkan satu orang yang keras kepala dan sombong.

*tak ada niatku mempengaruhi pikiranmu dengan tulisan kali ini. Kebebasan berfikir itu wajar. Yang tak wajar itu adalah kebebasan menilai.

#7HariMenulis

9 comments:

  1. Anda pintar merangkai kata-kata.. sangat suka membacanya.. saya ingin membajaknya. haha. bercanda

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih. cuma isi kepala waktu bangun pagi. silahkan dibajak bila berkenan.
      :)

      Delete
  2. sungguh pemikiran yang bernas dari anda, bung.

    ReplyDelete
  3. Termasuk pertanyaan tentang asal-usul bayi yang dijawab dengan main-main. Cih. Pantas banyak anak laki-laki yang enggak menghargai wanita.

    ReplyDelete
  4. malah jadi penasaran nih. jadi apa bedanya macan dan harimau (versimu)?

    ReplyDelete
  5. Dar! Sungguh luar biasa pemikirannya kak :')

    ReplyDelete