Saturday, December 22, 2012

My mother, my life.

"hei anak muda, sesungguhnya akan tiba waktunya nanti kita dipaksa berpisah dengan kenyamanan dan kasih sayang seorang ibu yang bisa kita dapatkan setiap saat. Dan hari itu adalah bagian dari proses kehidupan. Begitu juga dengan hari disaat kau merasa rindu yang sangat aduhai terhadap sambal bikinan mamak-mu itu. Sudah kaupikir? cukupkah cuma segitu? tidak, sama sekali tidak cukup kubilang. Setelah rasa rindu terhadap masakannya tersebut kau hadapi maka akan tiba lah saat nya untuk kau menghadapi jutaan badai emosional ketika kau melihat sepasang ibu dan anak di suatu tempat begitu hangatnya, sementara kau memandang adegan yang begitu syahdu itu dengan merindukan suara mamakmu. Alamaaak bisa mati kau menahan air matamu supaya tak tumpah. sudahla yaa.. sudah capek tanganku mengetik kata hari ini. belom kujemur rupanya kolor si butet." 

katanya sambil tak menghiraukan hubungan percakapan biasa antara saya si pembeli sebungkus kretek dan dia si penunggu warung rokok pinggir komplek.
Dan uang kembalian belum juga saya terima.





No comments:

Post a Comment